Enam pesakit wanita telah mengajukan tuntutan saman terhadap doktor bedah plastik yang diduga telah memposting foto bugil pesakitnya sebelum dan setelah operasi dengan memberikan nama sebenar pada gambar tanpa persetujuan pesakit.”Foto-foto pesakit sebelum dan sesudah operasi akan muncul di Google jika nama-nama wanita itu dicari (dimasukkan sebagai kata kunci) atau jika nama doktor yang dicari,” jelas Neil Bruntrager, peguam yang mewaliki semua pesakit wanita, seperti dilapor ABCNews, Jumaat (30/9/2011).Menurut Bruntrager, beberapa wanita itu bekerja di posisi awam seperti peguam, guru dan akauntan (Certified Public Accountant atau CPA), yang nama-namanya akan sering dicari secara di internet.
“Mereka terkejut, semua mengatakan saya malu, saya dipermalukan,” jelas Bruntrager.
Wanita pertama yang datang ke Bruntrager menemukan fotonya saat melakukan perjalanan bisnis. Dia bekerja di sebuah perusahaan nasional besar dan mengatakan pada Bruntrager bahawa orang-orang di pejabat melihatnya dengan bertingkah aneh.
Wanita itu sangat terkejut ketika menemukan fotonya ada di internet saat melakukan operasi pembesaran payudara. Yang paling memalukan, foto-foto yang disebarkan sang doktor bedah plastik lengkap dengan nama pesakitnya.
Wanita tersebut mengatakan telah setuju bahawa fotonya boleh dipergunakan untuk website doktor, tetapi dengan jelas ia mengatakan bahawa namanya tidak boleh dimasukkan ke dalam foto.
“Semua tindakan terdakwa, Dr Koo, adalah ceroboh dan sembrono dan dilakukan dengan mengabaikan hukum lengkap dan hak-hak penggugat,” tulis Bruntrager dalam gugatan.
Dr Koo disaman dengan pelanggaran privasi, termasuk publisiti tidak masuk akal, pelanggaran kewajiban fidusia dan salah apropriasi, serta eksploitasi gambar komersial dan informasi medik.
“Saya sangat menyesal bahawa masalah internet ini terjadi. Saya telah meminta maaf secara peribadi kepada pesakit yang terlibat. Saya dengan tulus menyesali bahawa mekanisme protektif diduga didirikan oleh web host gagal dan membiarkan masalah ini terjadi,” tulis Dr Koo dalam sebuah pernyataan.
Dr Koo mengatakan pesakit memberikan izin untuk foto sebelum dan sesudah operasi tanpa identiti yang akan diposting di website tanpa nama. Menurutnya, munculnya nama adalah tidak disengaja dan kerana masalah teknik.
